Pada pertengahan
bulan Maret tahun 2016, saat anak-anak sedang mengikuti UTS semester 2 Tahun
Ajaran 2015/2016 saya menjalani operasi kista karena menurut dokter sudah cukup
besar yaitu diameter 5 cm. Kira-kira 3 minggu setelah saya menjalani operasi,
saya membaca informasi di Info Tendik Sleman tentang seleksi Olimpiade Sains
Guru Kabupaten Sleman Tahun 2016. Saya menanyakan ke teman-teman adakah yang
berminat ikut seleksi dan ternyata ketika itu belum ada yang berminat. Kemudian
saya memberanikan diri untuk matur kepada Kepala Sekolah bahwa saya berminat
untuk ikut dalam seleksi tersebut untuk menjajal sejauh mana kemampuan saya
jika dibanding dengan guru-guru se-Kabupaten Sleman.
Seleksi
tahap pertama dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pukul 08.00-11.30 WIB di
Gedung Unit 1 Pemda Kabupaten Sleman. Seleksi dilakukan secara tertulis
meliputi tes kemampuan pedagogik (20 soal) dan kemampuan profesional (80 soal).
Kira-kira seminggu kemudian, diumumkanlah tiga besar finalis Olimpiade Sains
Guru Kabupaten Sleman. Alhamdulillah nama saya tercantum bersama dua orang
teman saya yaitu Ibu Riris Pawindhawati (SDN Samirono) dan Bapak Dedi Arifianto
(SDN Semarangan 4, Godean).
Seleksi
tahap akhir dilakukan pada hari Rabu, 27 April 2016 pukul 08.30-selesai di
Ruang RA. Kartini (Lantai 1) Dinas Dikpora Sleman. Seleksi dilakukan dengan
wawancara/Tanya jawab dan Presentasi. Adapun hal-hal yang dipersiapkan adalah
dua RPP MTK dan IPA, Karya Tulis Ilmiah yang pernah dibuat, dan hasil-hasil
eksperimen, alat peraga, serta media pembelajaran hasil karya finalis. Seleksi
dilakukan oleh Bapak Bambang Lipuro, Guru Berprestasi yang berpengalaman
mengajar selama 17 tahun di SDN Percobaan 3 Pakem dan sekarang menjadi Pengampu
KS di SDN Demak Ijo 2. Saat itu, saya membuat alat peraga Papan Pecahan dan
media pembelajaran Rantai Makanan & Jaring-Jaring Makanan.
Alhamdulillah,
seminggu kemudian hasil seleksi keluar dan saya dinyatakan sebagai Juara I dan
mendapat mandat untuk maju seleksi di tingkat provinsi. Penyerahan Piala
dilakukan pada hari Senin, 2 Mei 2016 pukul 08.00 WIB saat Upacara Peringatan
Hari Pendidikan Nasional Tahun 2016 di Lapangan Pemerintah Kabupaten Sleman
oleh Bupati Sleman, Bapak Sri Purnomo.
Setelah
itu, pihak Dinas Dikpora Kabupaten Sleman menyelenggarakan dua kali pembinaan.
Pertama, pada hari Kamis, 12 Mei 2016 pukul 13.00-selesai di Ruang Kartini
(Lantai 1) oleh Ibu Fitri Suryani (SDN Godean 3) peraih medali perunggu pada
Olimpiade Sains Guru Nasional Tahun 2015. Kedua, pada hari Rabu, 25 Mei 2016
pukul 09.00-selesai di Ruang Ki Hajar Dewantoro (Lantai 3) oleh Dosen-dosen
dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Selain
mengikuti pembinaan, saya juga belajar secara mandiri mempelajari kisi-kisi
materi yang ada di Pedoman Pelaksanaan Olimpiade Guru Nasional (OGN) untuk Guru
SD dan SMP Tahun 2016. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan
pergantian nama dari Olimpiade Sains Nasional Guru (OSNG) menjadi OGN maka
cakupan materi seleksi juga bertambah. Semula materi hanya mencakup Matematika
dan IPA, untuk tahun ini mencakup empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,
IPS, Matematika, dan IPA.
Selanjutnya
seleksi di tingkat provinsi DIY diselenggarakan serentak se-Indonesia, pada
hari Rabu, 25 Agustus 2016 pukul 08.00-selesai di Dinas Dikpora DIY. Seleksi
dilaksanakan secara tertulis terdiri dari soal pilihan ganda dan soal uraian
singkat. Hasil seleksi diranking secara nasional diambil 34 peserta untuk
mengikuti seleksi OGN Tahun 2016 Tingkat Nasional.
Sekitar
satu bulan setelah seleksi, yaitu awal bulan Oktober 2016 daftar finalis OGN
Tahun 2016 Tingkat Nasional keluar. Alhamdulillah nama saya ada bersama teman
saya Bapak Heri Mulyanta dari SDIT Ar-Raihan Bantul. Setelah itu, diadakan
Rapat Persiapan Peserta OGN Provinsi DIY yaitu pada hari Jumat, 7 Oktober 2016
pukul 10.00-selesai di Ruang Sasana Wiyata Dinas Dipora DIY. Kemudian dilakukan
pembinaan sebanyak dua kali pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 pukul 13.00-selesai
dan hari Selasa, 25 Oktober 2016 pukul 13.00-selesai di Ruang Sasana Wiyata
Lantai 2 Dinas Dikpora DIY.
Akhirnya
saatnya seleksi final pun tiba, hari Senin-Jum’at tanggal 31 Oktober s.d. 4
November 2016 di Hotel Grand Whiz Jakarta Utara. Senin, 31 Oktober pukul 11.00
WIB kami kontingen dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah tiba di Hotel
Grand Whiz, lalu check in. Pukul 14.00 kami melakukan registrasi peserta dan
pembukaan OGN Tingkat Nasional Tahun 2016 dilaksanakan pada pukul 16.00 di
Ballroom Lantai 2. Pada malam hari pukul 20.00 ada sedikit pengarahan dari
panitia terkait prosedur seleksi keesokan harinya.
Selasa,
1 November 2016 proses seleksi dimulai. Tahap pertama, tes tertulis selama tiga
jam pukul 08.30-11.30 WIB meliputi empat mata pelajaran masing-masing 15 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian terbatas. Jadi total ada 80 butir soal.
Kemudian dilanjutkan tes eksperimen/kinerja/eksplorasi pada pukul 13.30-17.30
WIB. Tes ini dibagi menjadi dua tahap, tahap I tes keterpaduan mata pelajaran
IPS dan Bahasa Indonesia. Tahap II tes keterpaduan mata pelajaran IPA dan
Matematika.
Pada
Tahap I, finalis diminta membuat Peta Provinsi Daerah Asal, Peta Potensi Daerah
Asal, dan Teks Deskripsi Potensi Wilayah Daerah Asal. Pada Tahap II, finalis
diminta melakukan eksperimen tentang Kapilaritas dan Debit Air, lalu membuat
Laporan Hasil Praktikum, dan merancang Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
untuk penguasaan materi Kapilaritas dan Debit Air. Pada malam harinya, pukul
19.30-21.30 WIB kami melanjutkan tugas menyiapkan bahan tes presentasi untuk
keesokan harinya. Karena kelelahan maka saya memutuskan untuk
tidur/beristirahat terlebih dahulu. Pada pukul 02.00 WIB dini hari, saya bangun
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan dipresentasikan.
Tes
presentasi dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2016 mulai pukul 08.00-15.00
WIB untuk mata pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia, dinilai oleh dua dewan yuri.
Tes presentasi kedua dilaksanakan pukul 15.30-21.30 WIB untuk mata pelajaran
IPA dan Matematika, dinilai oleh tiga dewan yuri.
Setelah dua hari peserta disibukkan oleh
serangkaian tes yang melelahkan, pada hari Kamis, 3 November 2016 peserta
diajak jalan-jalan ke Duffan untuk refreshing, menghilangkan kepenatan. Disana
saya mencoba beberapa wahana, seperti: Kuda-Kudaan, Bianglala, Kora-Kora,
Istana Boneka, Rumah Miring, dan Rumah Sesat. Tak terasa waktu sudah
menunjukkan pukul 14.00 WIB dan kami harus kembali ke Bus untuk segera kembali
ke Hotel. Pukul 15.30 WIB kami tiba di hotel, lalu beristirahat sejenak.
Malam
harinya, pukul 20.00 WIB acara penutupan dan pengumuman peraih medali
dilaksanakan. Acara ini dihadiri oleh banyak pejabat dari Dirjen GTK, dewan
yuri, panitia penyelenggara, dan para peserta. Saat dibacakan siapa saja peraih
medali perunggu untuk tiap mata lomba dan nama saya tidak disebut, saya sudah
merasa lemas. Saya khawatir tidak bisa meraih medali dan membawa nama baik bagi
sekolah/kabupaten/provinsi. Saat dibacakan siapa saja peraih medali perak oleh
ketua dewan yuri dan nama saya disebut, saya sungguh bahagia dan bersyukur
kepada Allah SWT atas anugerah-Nya. Alhamdulillah, perjuangan saya selama tujuh
bulan terbayar sudah. Saya bisa mengangkat derajat diri saya sendiri, orang
tua, SD Muhammadiyah Pajangan 2, Kabupaten Sleman, dan Provinsi DIY. Sebuah
pencapaian yang luar biasa bagi saya dan menambah percaya diri saya untuk bisa
lebih bermanfaat lagi.
Saya
merasa berbahagia dan bersyukur dapat meraih juara II dalam seleksi OGN Tingkat
Nasional Tahun 2016 untuk jenjang SD. Seleksi OGN yang memakan waktu selama
tujuh bulan ini membutuhkan kemampuan dan kemauan yang kuat, usaha yang tak
kenal lelah, diiringi doa dari orang-orang terdekat kita. Acara kompetisi
semacam ini perlu diperbanyak lagi agar guru-guru berkompetisi secara terbuka
dan terus meningkatkan kompetensi profesional mereka. Semoga ke depannya
seleksi OGN bisa lebih baik lagi pelaksanaannya dan menelorkan juara-juara yang
akan memajukan pendidikan di Indonesia. Aamiin.
Pengalaman yang hebat dan sangat membanggakan.... Selamat!
BalasHapusBarakallah bu guru.
BalasHapusMinta nomer HP nya bu
BalasHapus